Senin, 12 Juni 2017

Sobat


Tidak semua orang bernasib baik. Bahkan keburukan dirasa adalah sahabat karip yang tidak kunjung lekang. Saya melihat orang itu kelimpungan walau dalam tawa. Senyum sekedar senyum. Baginya, pagi hari hanya harapan yang menyakitkan, meskipun selalu bersikeras membawa pulang senja yang kemerah-merahan kepada buah hati sampai memenuhi goni yang di pikulnya sedari pagi. 

Harapan dengan kenyataan memang sering mencoba membunuhnya. Dia kerap menangis sampai hampir mati. Tapi bangun pagi dan menanam keringat tetap dilakukan meski tahu tidak akan berbuah lebat. Dia tahu harapan tidak boleh mati. Dan malampun tiba dengan cambuk di tangan kanan, dan mimpi buruk di tangan kiri. Semua pilihan memang menjadi semakin mempersulit bernafas. Bahkan tidur tidak dapat menolongnya lagi. 

Tegar, diam, dan bekerjalah lagi besok hari. Harapan tidak boleh putus, Sobat. Kasih sayang Tuhan selalu padamu. Tidurlah.

(Untuk seorang sahabat yang resah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar