HUJAN. Sa, mudah membalut lukamu, tapi tidak menyembuhkannya. Dari mana air matamu yang tak habis-habis ini, Sa? Berliburlah malam ini, biarkan hujan mengantikan. Aku juga laki-laki, Sa, yang kau bilang mahluk paling kejam sedunia. Senang menodai lalu pergi begitu saja menodai lainnya lagi. Bagaimana caranya aku menghiburmu, Sa..!? Bahwa Lelaki itu hanya soal jenis kelamin. Sedangkan baik-jahat adalah pekara sifat.
Sa, akupun pernah sepertimu kini. Bermuram durja dan hampa. Kau pikir mahluk seperti apa yang membuat temanmu ini sadar; lelaki juga punya air mata berlebih? Sudahlah, Sa, semua ada masanya.
Diamlah, Sa. Jangan bersedih. Biar hujan saja.
(Untuk temanku, Sa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar