Senin, 12 Juni 2017

Purnamaku padamu

 Dik, kutulis ini di atas Samudra Hindia, di atas laut yang tak mau tenang saat bulan sedang merona-ronanya, saat daya handphoneku tinggal secuil lagi. Maka lihatlah ke langit, tidak ada malam yang selalu suram meski di tengah laut yang tidak penah terpetakan sekalipun. Aku melihatmu pada bulan, perempuan dengan senyuman yang merona-rona.

Sementara bulan terus mengambang di lautan, bersabarlah, Dik. Sebentar lagi aku akan pulang dengan banyak ikan dan kerinduan yang terus pasang padamu, bulanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar