Bangun tidur
Di tanah yang tandus
Di ujung tebing yang curam
Di sebatang Jemblang yang kerdil
Di luasnya Selat Malaka
Di situ pertama kali ditemukan fajar yang merah keungu-unguan
Fajar terindah yang pernah kukenal
Di sana ada jiwa yang bermimpi
Ada tubuh yang berani
Ada hati yang baik
Ada langkah yang tegar
Ada semangat yang menderu-deru
Ada nyaman yang mendekap
Fajar terindah yang pernah kukenal
Kemudian tidur
Jiwa itu sepi
Mimpi itu misteri
Tubuh itu mati
Hati itu kacau
Langkah itu terhenti
Lelaki itu habis ditelan sunyi
Suara pemimpi itu pernah kudengar
Fajar terindah yang pernah kukenal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar