Jumat, 30 Januari 2015

"MUAZZIN KLAKSON"


"Tit.tit.tit.tiiitt..tit.," begitu bunyinya.
Saban Shubuh suara berupa Klakson dari sebuah kendaraan, kerap terdengar meluncur di jalan berbadan kecil depan toko saya tinggal. Tepatnya di Kampung Panggo.kecamatan ulee kareng, Banda Aceh.


Pertama sekali saya mendengar bunyi berirama janggal tersebut, sekitar 2 bulan lalu.
Dugaan sementara, bunyi itu, berasal dari sebuah Mobil Angkutan Umum sejenis mini bus yang memang sudah di ketahui masyarakat, sangat hobi membunyikan klakson untuk menyatakan diri "saya disini" pada penumpang yang menunggu di jemput ke rumah.
Semakin berjalan hari, Bunyi klakson terasa sangat di siplin, hanya terdengar tepat menjelang waktu shalat shubuh sekitar pukul 5.15 WIB.
Sehingga rasa penasaran kian terbit untuk mengetahui, siapa.? Dan kenapa selalu bunyi panjang tidak berhenti menjerit menyusuri kegelapan.?
Bunyinya kerap melingkari setiap pelosok jalan desa, seakan mampu terdiskripsikan dalam bayangan kepala melalui arah bunyi.
Sama sekali saya belum tau Kendaraan apa itu.? Sebuah usaha paling keras, hanya sebatas menebak dari dalam kamar ketika terbangun karena bunyi yang sangat menganggu bagi tubuh yang baru beberapa jam saya menikmati tumpuan empuk.
Namun, Shubuh ini, saya bertekat benar-benar ingin tau siapa pengendara mobil itu, setidaknya, rasa penasaran bisa sedikit tertutupi dengan sekedar mengetahui teriakan klakson dari kendaraan apa itu.
Shubuh ini, sebenarnya bukan hal yang di sengaja untuk menyelidikinya, namun lagi-lagi karena peyakit isomia yang angkut. Akhirnya untuk mengasah sumber daya. Saya menyibukan diri dengan memilih menyelesaikan tulisan Feature dalam Draf Email yang sudah mengantri untuk di selesaikan satu persatu.
Jarum jam, menunjuk pukul 05.12. Suara ngaji dari Toa Masjid sekitar, satu persatu mengema mengenangi udara.
Dari kejauhan, bunyi klakson menyambarr,"Titt..tiit.tiitttttt..tiiiiiitt..."
Dengan sigap Laptop saya anggurkan dan bergegas menuju balkon belakang kamar.
"Ini dia tersangkannya.!" Celoteh saya dalam hati dan diaminkan senyuman.
rasanya seakan Mirip KPK yang pasti juga kegirangan dalam hati ketika akan menangkap tangan koruptor yang mudah di ringkus tanpa dapat mengelak. siapa tau?
Suaranya semakin dekat. Dari analisa indra pendengaran, Kendaraan tersebut meluncur dengan kecepatan 20 sampai 40 KM/Jam. tidak lambat. sangat cepat untuk badan jalan seukuran 2 setengah meter di perkampungan ini.
Jalan sehabis toko, tidak lurus. Dari depan toko berbelok patah ke kiri, lurus 20 meter lalu patah ke kanan, dan meliuk-liuk seperti pemabuk.
"Tit.Tiiit..tiiitt..tiiiitt..tiitt.."
Bunyinya sudah merapat. Kedua tangan, saya sangah di pagar balkon belakang toko yang berdinding beton seukuran pinggang.
Tubuh atas, sengaja saya condongkan untuk mencari pandangan jelas. seakan moment ini sama dengan penantian meteor berekor panjang yang sebentar lagi akan melintasi bumi pada satubtahun sekali. Tentu sangat disayangkan jika sampai terlewatkan.
"Tiit.tiit.tiit." hanya tiga kali sehabis tikungan depan toko..dan,"..Tiiittt..tiiitt.tiiitt..tiit," Suaranya semakin nyaring, berkalborasi dengan guliran ban dan berpadu dengan 'aungan' mesin mobil merek Avanza berwarna silver, dengan pengendarnya yang juga sempat terlihat hanya sedetik. Itupun saat dia menghapit tajam arah mobil ke kanan dengan handal.
Hanya 3 detik sebagai bukti mata kalakson itu dari Mobil Avanza Dan sedetik untuk sang pengendara berkupiah haji.
Saya kira harga yang pantas untuk membeli 2 bulan panjang, dari pada harus mati penasaran.
Berbekal bukti-bukti yang ada. Maka saya menyematkan bunyi klakson pengendara mobil bapak berkopiah haji tersebut sebagai "Muazzin Klakson" Yang selalu membangunkan warga desa dan saya untuk menunaikan shalat shubuh. (Mari shalat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar